Senin, 31 Desember 2012

Klik On Sarawak Malaysia :



Malaysia dan Indonesia untuk mengadakan patroli tentara perbatasan bersama





Dikirim pada tanggal 1 Januari 2013 Selasa

LETS LANJUTKAN KERJA BERSAMA: Redzuan (tengah) bertukar kenang-kenangan dengan Sugihantyo.

Tebedu: tentara Malaysia dan Indonesia akan mengadakan patroli perbatasan bersama dekat Tebedu dan Entikong, Kalimantan Barat, selama tiga kali per tahun mulai tahun depan.

Ketiga Komandan Brigade Infanteri Brigadir Jenderal Datuk Redzuan Baharuddin mengatakan kesamaan dalam bahasa dan budaya antara kedua negara memfasilitasi pelaksanaan patroli bersama antara kedua set tentara di sepanjang perbatasan 966 km-panjang.

"Tidak ada masalah dan semuanya berjalan lancar. Kami saling membantu, karena persahabatan berdiri panjang kami. Selain itu, kami berbicara dengan bahasa yang sama dan dapat saling memahami, "katanya kepada wartawan di penutupan Patroli Terkoordinasi (Patkor) Seri 1/12 di Camp Tebedu sini kemarin.

Pada patroli bersama baru-baru ini dilakukan, ia mengatakan itu melibatkan Batalyon Brigade Ketiga dari Malaysia dan Danrem 121 ABW dari Indonesia.

Dia juga menyatakan tujuan utama dari program ini adalah untuk memantau pergerakan di sepanjang perbatasan, batu batas terpengaruh oleh perubahan topografi dan untuk melihat keluar untuk 'jalan tikus' (rute ilegal).

"Sejak operasi itu dimulai pada 23 Des, kami tidak melakukan penangkapan. Kami tidak menemukan baru 'jalan tikus' di mana penyelundupan manusia dan barang terjadi. Operasi ini juga memungkinkan kita untuk melihat perubahan topografi yang kemudian kita akan memberitahukan instansi terkait untuk update yang akan dibuat, "katanya.

Di antara mereka yang hadir kemarin adalah Kolonel Infanteri Binarko DANREM121 ABW Sugihantyo Alambuana Wanawai yang mewakili tentara Indonesia.


Read more: http://www.theborneopost.com/2013/01/01/malaysian-and-indonesian-armies-to-hold-joint-border-patrols/#ixzz2GhstRK6f

Klik On Brunei Darussalam:


Pembangunan jalan untuk memudahkan warga di Temburong



 

Salah satu situs yang terletak di Kampung Selangan mana pekerjaan pengerukan sungai sedang dilaksanakan. Gambar: BT / Nurhamiza Roslan



Menteri Pembangunan YB Pehin Dato Hj Suyoi (2nd L) terlihat di lokasi proyek untuk pembangunan jembatan Sungai Pandaruan. Mendampingi dia adalah Direktur Jenderal Departemen Pekerjaan Umum Hj Hj Marzuke Mohsin (L) dan Direktur Pengembangan Chua Pheng Keong (R).
Gambar: BT / Nurhamiza Roslan


NURHAMIZA HJ ROSLAN 
Minggu, 30 Desember, 2012
   Kementerian Pembangunan sedang membangun jalan di Temburong sisi kabupaten yang akan menghubungkan Sungai Pandaruan Bridge ke Puni Bea dan Gedung Imigrasi. Jalan, Jalan tuju , mulai dibangun baru-baru ini pada tanggal 27 Desember 2012. Seiring dengan Jalan tuju , sebuah " layanan jalan "juga sedang dipersiapkan untuk kenyamanan warga yang tinggal di Kampung Hujung Jalan yang terletak dekat dengan Sungai Pandaruan Bridge. 
   Proyek untuk pembangunan jalan ini diharapkan akan selesai pada waktu yang sama dengan Sungai Pandaruan jembatan yang adalah pada bulan Oktober 2013. Biaya proyek diperkirakan sebesar $ 4,5 juta. Lingkup pekerjaan utama dari proyek ini meliputi perawatan dasar untuk jalan-jalan, sistem drainase, pagar pengaman dan lampu jalan. Lokasi proyek untuk Sungai Pandaruan Bridge adalah salah satu tempat termasuk dalam jadwal yang Menteri Pembangunan, Yang Berhormat Pehin Orang Kaya Indera Pahlawan Dato Seri Setia Hj Suyoi Hj Osmankunjungan kerja ke Temburong District kemarin.
   Dalam siaran pers yang dikeluarkan oleh kementerian itu, mengatakan bahwa proyek untuk jembatan akan melintasi Sungai Pandaruan adalah kolaboratif proyek antara Brunei Darussalam dan Malaysia. Proyek ini bertujuan untuk memberikan warga dari kedua negara, terutama mereka yang tinggal di dekat tempat jembatan dibangun, kenyamanan bepergian menggunakan angkutan darat. Kontraktor pelaksana proyek berasal dari Sarawak, Malaysia. 
   Proyek ini dimulai pelaksanaannya Mei 2012. Proyek ini diharapkan akan selesai tahun depan. Siaran pers mengatakan proyek tersebut saat ini lebih dari 50 persen lengkap. jembatan ini akan menjadi 190 meter panjang dan 14 meter lebar. situs lain dikunjungi oleh Menteri diusulkan situs untuk membangun jembatan yang menghubungkan Brunei-Muara dan Temburong yang terletak di Jalan Labu. Situs ini saat ini sedang diselidiki. Bekerja harus dilakukan seperti investigasi tanah, pengukuran dan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Komprehensif telah ditawarkan dan implementasi dari karya-karya ini diharapkan akan dimulai pertengahan 2013. Setelah pekerjaan penelitian rinci telah dilaksanakan, perancangan jembatan akan menjadi segera. 
   YB Pehin Dato Hj Suyoi juga mengunjungi daerah yang terkena banjir. Pekerjaan pengerukan sungai sedang dilaksanakan ke bagian sungai Temburong untuk meningkatkan kapasitas aliran dan meningkatkan kemampuan navigasi. proyek pengerukan sungai Dua sedang dilakukan. Dalam rincian kontrak yang diberikan oleh Kementerian Pembangunan untuk proyek pertama, yang merupakan pembersihan dan pendalaman sungai Temburong itu menjelaskan bahwa kegiatan penggalian adalah untuk bagian dari sungai yang terletak di Kampung Selangan. Harga kontrak adalah $ 547.378 . Kontrak dimulai Juli 2011 dan diharapkan akan selesai pada April 2012. Kontrak diberi perpanjangan enam bulan sampai dengan Oktober 2012.
   Proyek ini sekarang hampir selesai. Untuk proyek kedua, rincian kontrak menjelaskan bahwa itu adalah sebuah proyek untuk memperdalam Sungai Selangan dari Sungai Temburong pertemuan sampai ke situs penggalian. Ini Tujuan dari proyek ini adalah untuk meng-upgrade sistem drainase di daerah Kampung Selangan. Harga kontrak adalah $ 773.778. Ini dimulai pada bulan Februari 2012 dan diperkirakan akan selesai November 2012. Kontrak ini diberikan perpanjangan sampai Maret 2013. karya Sungai pengerukan ini adalah bagian dari proyek yang sedang berlangsung Kementerian dalam melaksanakan mitigasi banjir. 
   Selama kunjungan kerja, YB Pehin Dato Hj Suyoi didampingi oleh pejabat senior dari Kementerian Pembangunan dan departemen di bawah.  Juga hadir selama kunjungan itu Temburong perwakilan kabupaten untuk Dewan Legislatif (Legco),  Yang Berhormat Hj Hj Sulaiman Ahad. YB Pehin Dato Hj Suyoi juga mengunjungi empat perusahaan lokal yang terlibat dalam operasi tambang. Kunjungan ke perusahaan ditujukan untuk meneliti kegiatan penggalian dan dampak itu terhadap lingkungan. The Brunei Times

Selasa, 25 Desember 2012

Klik On News : KEMANA PERHATIAN PEMERINTAH DAERAH ?


KEMANA PERHATIAN PEMERINTAH DAERAH ?

Dengan semakin berkembangnya perumahan di kawasan jalan veteran sungai gardu dan kawasan jalan martapura lama sungai lulut hingga sungai tabuk, yang sekarang ini jumlahnya sudah hampir 40 buah komplek perumahan dengan berbagai type, antara lain type Sederhana dan RS atau sekitar kurang lebih dari 20.000 jiwa yang sekarang berdomisili di kawasan tsb yang belum lagi ditambah dengan penduduk asli setempat. Dari semua warga hunian di kedua kawasan tersebut hampir 75% diantaranya memiliki pekerjaan atau usaha di kota Banjarmasin.

Sehingga menjadikan kawasan ini sebagai kawasan huni yang padat, sedangkan hingga saat ini komplek-komplek baru terus bertumbuhan dengan pesat. Disamping harganya yang masih terjangkau juga dari segi jarak kawasan ini berdampingan dengan arah perkembangan perekonomian Kota Banjarmasin yang mengarah ke timur sehingga menjadikan kedua kawasan huni ini menjadi pilihan alternatif terdekat.

Pemerintah Daerah dalam hal ini Pemkab Banjar, Pemko Banjarmasin dan Pemprov Kalsel sudah saatnya, bahkan dengan sangat segera melakukan pertemuan/sharing dalam pengaturan tata ruang dan peningkatan infrastruktur di kedua kawasan yang berdampingan tersebut. Banyak sekali yang harus dibenahi di kedua kawasan tersebut, disamping harus dilakukannya pelebaran jalan dan melaksanakan pembebasan hunian yang berada diatas sungai yang tepat disisi jalan sepanjang jalan veteran hingga sungai tabuk juga Pemerintah Daerah diharapkan membuat jalan alternatif baru yang berfungsi sebagai jalan akses dari dua kawasan tersebut menuju ke jalan A. Yani (antara km 7 hingga km 10).

Perlunya peraturan penempatan atau pembangunan lokasi pasar yang seharusnya tidak boleh lagi berada tepat disisi jalan raya atau jalan protokol, karena akan merusak keindahan dan kebersihan serta ketertiban sebuah kawasan.
 
Sudah hampir 5 tahun kawasan jalan veteran sungai gardu kota Banjarmasin dan kawasan jalan martapura lama sungai lulut kab. banjar mengalami kemacetan yang sangat luar biasa. Kenapa jadi dikatakan luar biasa, disamping kondisi jalan yang rusak parah dan tidak ada perbaikan selama hampir 4 tahun ini juga jalannya yang sempit hanya selebar 5 meter. Kondisi ini diperparah lagi dengan adanya bangunan kios-kios dan pasar yang berada tepat disisi jalan raya serta bangunan kios-kios yang berada diatas sungai yang juga berada tepat disisi jalan raya.

Nah yang menjadi pertanyaan, dimana Pemerintah Daerah kita disaat sangat diperlukan? Pemerintah Daerah yang dimaksudkan ini adalah Pemprov Kalsel, Pemko Banjarmasin, Pemkab Banjar, Kecamatan hingga kejajaran ditingkat Kelurahan. Apakah permasalahan ini dibiarkan saja tanpa adanya pengaturan, penataan dan penertiban? Dan kalaupun ada, kenapa tidak disosialisasikan program-program kalian dan tidak adanya reaksi untuk melakukan penertiban dan penataan.

Diharapkan kepada seluruh jajaran Pemerintah Daerah dimaksud diatas untuk segera turun tangan menangani masalah ini kalau perlu turun kelokasi dan melihat langsung kondisi dilapangan. Sehingga masalah cepat tertangani.

Sejarah Borneo



Kalimantan (toponim: Kalamantan/Calémantan/Kalémantan/Kelamantan/Kilamantan/Klamantan/Klémantan/K'lemantan/Quallamontan) adalah pulau terbesar ketiga di dunia yang terletak di sebelah utara Pulau Jawa dan di sebelah barat Pulau Sulawesi. Pulau Kalimantan dibagi menjadi wilayah Brunei, Indonesia (dua per tiga) dan Malaysia (sepertiga). Pulau Kalimantan terkenal dengan julukan "Pulau Seribu Sungai" karena banyaknya sungai yang mengalir di pulau ini.
Pada zaman dahulu, Borneo -- yang berasal dari nama kesultanan Brunei -- adalah nama yang dipakai oleh kolonial Inggris dan Belanda untuk menyebut pulau ini secara keseluruhan, sedangkan Kalimantan adalah nama yang digunakan oleh penduduk kawasan timur pulau ini yang sekarang termasuk wilayah Indonesia.[6][7] Wilayah utara pulau ini (Sabah, Brunei, Sarawak) untuk Malaysia dan Brunei Darussalam. Sementara untuk Indonesia wilayah Kalimantan Utara, adalah provinsi Kalimantan Utara.
Dalam arti luas "Kalimantan" meliputi seluruh pulau yang juga disebut dengan Borneo, sedangkan dalam arti sempit Kalimantan hanya mengacu pada wilayah Indonesia.

Untuk lebih jauh mengenal Borneo atau Kalimantan silahkan anda klik link ini Sejarah Kalimantan .